Blogger Pages

Selasa, 31 Mei 2016

Menyampaikan Pernyataan Inspiratif


Anda juga dapat menutup presentasi anda dengan sebuah pernyataan inspiratif yang anda buat sendiri. Pernyataan ini selain berfungsi sebagai bentuk pernyataan penutup yang menggambarkan isi presentasi, juga sebagai bentuk otoritas anda.

Sebagai contoh berikut adalah pernyataan yang disampaikan dalam presentasi yang berjudul “Sukses Meraih Impian”.

“Semua orang yang berhasil di dunia ini adalah orang-orang yang percaya dengan kekuatan impian mereka. Tidak sekedar percaya tapi mereka juga merencanakan bagaimana mencapai impian tersebut. Kemudian mau mendorong diri mereka untuk mau take action menjalankan semua rencana untuk menjemput impian yang mereka dambakan.

Jadi yakinlah, setinggi apapun impian Anda, jika Anda memiliki rencana yang masuk akal, mau take action semua impian pasti dapat Anda wujudkan. Saya sudah membuktikannya, banyak orang diluar sana juga sudah membuktikannya, dan sekarang adalah giliran Anda.”


Beberapa tips dan contoh lain yang mungkin bisa anda dapatkan mengenai pernyataan inspiratif, silahkan kunjungi website : www.tips-indonesia.com

Ajakan untuk bertindak / Call to Action

Mengajak audiens untuk bertindak adalah satu cara yang paling persuasif di akhir presentasi untuk mempengaruhi audiens. Anda harus tahu audiens yang datang dalam presentasi telah meluangkan waktu mereka untuk mendengarkan kita. Mereka datang karena ingin meningkatkan pengetahuan mereka, meningkatkan keterampilan mereka, mendapatkan solusi terbaik untuk kehidupan mereka. Jadi, pastikan Anda memberitahu mereka apa yang harus dilakukan dan bagaimana menggunakan informasi yang mereka peroleh dari presentasi Anda.

Contoh:
Anda adalah seorang praktisi pendidikan yang berbicara tentang “Pentingnya peran orang tua dalam kesuksesan anak di masa depan”. Maka kita bisa menutup dengan kalimat ajakan seperti ini:

“Mulai hari ini mari kita didik anak-anak kita dengan baik. Supaya mereka bisa meraih masa depan yang mereka inginkan . Kita mungkin tidak akan melihat masa depan tersebut tapi mereka akan melihatnya. Dan tugas kita adalah membantu mereka untuk berbuat sesuatu akan masa depan itu”.

Contoh lain juga bisa Anda lakukan seperti dalam presentasi yang disampaikan oleh presenter kelas dunia berikut ini.

Presentasi yang disampaikan oleh Amy Cuddy dalam presentasinya di TED global 2012 berjudul Body Language Shapes Who You Are. Ia menutup presentasi dengan kalimat ajakan seperti dibawah ini.

“Jadi saya ingin meminta Anda, untuk mencoba pose kekuatan dan juga saya ingin meminta Anda untuk membagikan ilmu ini, karena ini sederhana. Saya tidak punya kepentingan pribadi dalam hal ini. Berikan. Bagikan dengan orang-orang, karena orang yang dapat paling banyak dapat menggunakannya adalah tanpa sumber daya dan tanpa teknologi dan tanpa status dan tanpa kekuatan. Berikan kepada mereka karena mereka dapat melakukannya diam-diam. Mereka hanya perlu tubuh mereka, sedikit keleluasaan pribadi, dan dua menit, dan ini secara signifikan dapat meningkatkan pencapaian dalam hidup mereka. Terima kasih”

Jika ajakan untuk bertindak bisa anda sampaikan dengan jelas dan meyakinkan, seperti yang telah dilakukan oleh beberapa motivator salah satunya dapat anda kunjungi di www.askansetiabudi.com, maka audiens akan ingat hal itu, mereka akan mengetahui apa yang harus dilakukan setelah presentasi berakhir dan ini bisa menciptakan kesan yang mendalam buat mereka.

Concluding Grabber pada Akhir Presentasi



Concluding grabber adalah kalimat penutupan presentasi yang anda sampaikan kepada audiens, ada 6 cara untuk membuat penutupan presentasi yang powerful, bisa dengan story, quote, pantun, lagu, ajakan dan kutipan. Yang terpenting ketika Anda membuat concluding grabber adalah pastikan ada hubunganya dengan materi presentasi yang Anda sampaikan jadi bukan asal membuat story, quote atau yang lainya tanpa ada hubunganya.

  • Quote
Jika anda menggunakan quote akan lebih baik jika jelaskan dulu quote siapa yang anda gunakan, karena belum tentu semua orang mengenalnya selain itu juga untuk memberikan efek trust terhadap quote yang digunakan.
Contoh:

Winston Churcill seorang tokoh politik dan pengarang dari Inggris yang paling dikenal sebagai Perdana Menteri Britania Raya sewaktu Perang Dunia Kedua, pernah berkata:
Apa yang Anda tahu tidaklah penting tetapi apa yang Anda lakukan dengan apa yang Anda tahu itu jauh lebih penting.

Beberapa contoh lain mengenai quote dapat anda ketahui, silahkan kunjungi website www.askansetiabudi.com
  • Kutipan
Menggunakan kutipan juga merupakan saran yang tepat dan kuat untuk menutup presentasi. Dengan catatan kutipan yang digunakan relevan dengan topik presentasi yang disampaikan.

Contoh:
Anda melakukan presentasi tentang “Sukses Meraih Impian” maka Anda bisa menutup presentasi Anda dengan kutipan berikut ini:
“Sebagai penutup saya ingin mengutip pernyataan dari Walt Disney. Ia mengatakan ”Semua impian pasti bisa Anda wujudkan jika Anda memiliki keberanian untuk mengejar mereka. Artinya, jika Anda punya impian maka genggam impian tersebut, yakini dan kejar. Percayalah bahwa impian Anda pasti bisa Anda wujudkan.”

Anda juga tidak perlu ragu ketika menggunakan cara ini, karena presenter kelas dunia pun menggunakannya. Salah satunya adalah Sir Ken Robinson dalam presentasinya di TED Talk Education 2013 berjudul How To Escape Education’s Death Valley. Dalam presentasi Sir Ken Robinson, berikut ini adalah kalimat penutup yang ia gunakan.

“Ada sebuah kutipan yang indah dari Benjamin Franklin. “Ada tiga jenis orang di dunia ini: Orang-orang yang tak bisa digerakkan, orang yang tidak mengerti dan tidak mau mengerti, tidak akan melakukan apapun untuk berubah. Lalu ada orang yang dapat digerakkan, orang-orang yang melihat kebutuhan akan perubahan dan siap mendengarkan perubahan. Lalu ada orang-orang yang bergerak, orang-orang yang mewujudkan banyak hal.” Dan jika kita bisa menyokong lebih banyak orang,

akan terjadi pergerakan. Dan bila pergerakan ini cukup kuat, itulah, dalam arti yang sebenar-benarnya: revolusi. Itulah yang kita butuhkan.”

  • Story/Cerita
Cerita bisa menggugah emosi audiens dan menginspirasi mereka untuk bertindak.

Berikut ini contoh kalimat penutup presentasi menggunakan story:
Hadirin sekalian, di sebuah desa terpencil hiduplah seorang anak laki-laki, anak ini sangatlah jail dan suka mengerjain orang bahkan semua warga desa pernah dikerjainnya. Sampai akhirnya anak ini binggung karena tidak tahu lagi harus mengerjain siapa
.
Suatu hari anak ini mendengar ada seorang kakek yang sangat bijaksana hidup di atas bukit di dekat desa maka bergegaslah anak tersebut untuk menemui sang kakek dengan tujuan untuk mengerjain kakek tersebut.

Setibanya disana sang anak tersebut memanggil sang kakek.

Sang Anak: Kakek, kakek, keluarlah..

Sang Kakek: ada apa anakku?

Sang Anak: kek, ku dengar dari warna desa engkau ini sangatlah bijaksana, aku sekarang sedang membawa seekor burung yang kupegang dibalik punggungku. Coba tebak burung ini masih hidup atau sudah mati?

Sang Kakek: anakku, akupun telah banyak mendengar tentang dirimu, aku tau engkau adalah anak yang sangat jail dan suka mengerjain orang-orang di kampung sana. Jika aku menjawab burungnya mati maka engkau akan merenggangkan tanganmu dan melepaskan burung tersebut sebagai tanda burung tersebut masih hidup tapi jika akau bilang burung itu hidup maka engkau akan menggenggam burung itu sekuat-kuatnya sampai tidak bisa bernafas dan mati. Jadi apapun jawabanku semua hasilnya ada ditanganmu.
Mendengar cerita tadi sang anak pun hanya bisa terdiam tanpa mampu membalas.


Bapak ibu cerita hanyalah sebuah cerita jika kita tidak pernah mengambil arti dari cerita tersebut. Hari ini Anda telah belajar banyak dari A sampai Z, tapi apakah itu berguna? Sekarang keputusan ada ditangan Anda, kalau Anda ingin sukses maka Anda harus praktik tapi jika Anda hanya ingin sekedar tahu maka lupakan semua yang telah saya sampaikan atau biarkan apa yang telah anda pelajari hari ini dengan begitu saja.

Informasi lain dapat anda lihat juga di www.tips-indonesia.com

The Golden Point



Golden Point biasanya dipraktekan dengan cara meminta audiens untuk mencatat minimal 3 hal yang mereka dapatkan dari presentasi, setiap orang bisa jadi mendapatkan hal yang berbeda. Jika sudah, pemateri akan meminta beberapa orang untuk sharing tentang golden point yang mereka dapatkan. Golden point lebih efektif dilakukan ketika kita melakukan penutupan dalam mempresentasikan materi, karena:

  • ·         Pertama, kita tes dan ukur seberapa jauh audiens mampu menangkap presentasi. Karena apa yang meraka catat benar-benar dari diri mereka sendiri bukan hasil review.


  • ·        Kedua, karena apa yang dicatat sendiri oleh audiens akan jauh lebih membekas dari pada review yang kita sampaikan karena golden point itu benar-benar keluar dari dalam diri audiens.


Bisa juga kita mencoba untuk mengkombinasikan keduanya apabila memang waktunya memungkinkan, dengan cara meminta audiens untuk menuliskan golden point kemudian mereview materi yang telah dipresentasikan. 

Contoh menggunakan golden point:
Sekarang silahkan anda siapkan kertas kosong, jika sudah tuliskan minimal 3 hal yang menurut anda itu hal penting yang anda dapatkan dari presentasi saya, beda orang tentu beda hasilnya. Tidak usah takut salah dan tidak perlu nyontek teman sebelahnya ya. Saya beri waktu selama 3 menit dan bisa dimulai dari sekarang.
3 menit kemudian.


Oke, sekarang siapa yang mau sharing (minta audiens untuk sharing, bisa 2 atau 3 tiga orang)


Begitulah contoh mengenai golden point. Untuk tips lain seputar penutupan presentasi, silahkan kunjungi website : www.tips-indonesia.com

Review Pada Penutupan Presentasi

Review berarti Anda meringkas materi yang telah Anda bawakan, ambil point-pointnya lalu sampaikan kembali kepada audiens sehingga mereka akan ingat apa saya yang telah dipelajari hari ini. Merangkum pesan utama presentasi adalah cara yang baik untuk menutup presentasi. Terlebih jika presentasi yang kita sampaikan memiliki pembahasan yang banyak dan kita sampaikan dalam waktu yang relatif lama. Dengan demikian audiens akan mengingat poin penting isi presentasi yang disampaikan. Di sini Anda harus memudahkan audiens untuk melihat kembali esensi dari apa yang sudah Anda sampaikan dengan merangkumnya ke dalam poin-poin sederhana.


Contoh review:

“Jadi hadirin sekalian, setelah Anda melihat bagamaina cara membangun personal brand. Anda tiga poin kunci yang perlu Anda ingat.
Pertama, membangun personal brand penting bagi siapa saja yang ingin mendapatkan kepercayaan, pengakuan dan kesuksesan dalam penjualan. Kedua, personal brand sangat dipengaruhi oleh passion, integitas dan keahlian Anda. Ketiga, membangun personal brand dapat Anda lakukan melalui tiga cara yaitu membuat blog, bergabung dengan orang yang memiliki personal brand kuat dan membuat buku”.

Anda tidak perlu perlu ragu dengan cara ini, percayalah cara ini akan membantu audiens mengingat poin utama presentasi anda dengan baik. Cara ini juga digunakan presenter kelas dunia untuk menutup presentasi mereka. salah satunya adalah Dan Pink dalam presentasinya di TED Global 2009 dengan judul “The Puzzle Of Motivation”. Dalam presentasi Dan Pink, berikut ini adalah kalimat penutup yang ia gunakan.

“Ijinkan saya menyelesaikan. Ada kesenjangan antara pengetahuan ilmiah dan perilaku dunia usaha. Dan inilah yang diketahui secara ilmiah.
Pertama, bentuk penghargaan abad ke 20, motivator ekstrinsik berupa insentif malah mempersempit fokus dan memusatkan kerja otak. Kedua, hadiah-hadiah seringkali menghancurkan kreativitas. Ketiga, rahasia dari prestasi tinggi bukanlah hadiah dan hukuman, tapi motivasi dari dalam yang tidak terlihat”.

Setelah menyimpulkan kemudian ia melengkapinya dengan sebuah pernyataan yang menegaskan bahwa ”jika kita dapat melewati ideologi malas dan ideologi hadiah dan hukuman kita bisa menguatkan dunia usaha kita, kita bisa memecahkan banyak macam teka-teki lilin, dan kita bisa mengubah dunia”.

Dengan rangkuman seperti di atas, maka audiens akan mudah mengingat esensi dari isi presentasi. Sehingga mereka punya sesuatu yang bisa mereka ingat dan mereka bawa pulang. Seperti ketika anda menjadi seorang pemandu dalam acara outbound, anda ingin klien anda mempunyai sesuatu yang dapat mereka bawa pulang. Klik disini untuk informasi lebih lanjut. 

Jumat, 27 Mei 2016

Manfaat Melakukan Penutupan Presentasi



Setidaknya ada 3 manfaat ketika anda melakukan penutupan presentasi, antara lain:
  1. Meninggalkan kesan mendalam pada audiens
Bahwa tujuan kita presentasi salah satunya adalah memberikan perubahan yang lebih baik bagi audiens, dengan penutupan yang berkesan maka mereka akan ingat betul apa yang kita presentasikan sehingga diharapkan mampu memberi perubahan.
  1. Tercapainya goal presentasi
Kita selalu punya goal dari setiap presentasi. Mungkin goal anda adalah penjualan produk, edukasi pasar atau sekedar menyampaikan ilmu. Dengan penutupan yang tepat maka goal akan tercapai dan tercapainya goal adalah salah satu indicator dari keberhasilah sebuah presentasi.
  1. Tingkat efektifitas presentasi
Di dalam penutupan presentasi kita juga bisa melihat apakah materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik atau sebaliknya audiens tidak faham tentang apa yang kita sampaikan. Detailnya bisa kita lihat di bagian review / golden point.

Setelah anda mengetahui manfaat dalam melakukan penutupan presentasi, anda juga dapat belajar mengenai hal lain seputar penutupan presentasi yang baik di website : www.askansetiabudi.com

Langkah Melakukan Penutupan Presentasi



Beberapa langkah dalam melakukan penutupan presentasi, antara lain :
1. Memberikan sinyal penutupan

Sinyal ini berfungsi memberikan tanda pada audiens bahwa presentasi anda akan segera berakhir. Contoh kalimatnya adalah:
“Sebagai penutupan……”
“Sebelum mengakhiri, mari kita ringkas apa saja yang sudah anda dapatkan….”

Biasanya bagian ini adalah bagian yang paling disukai audiens. Mereka yang tadi terkantuk-kantuk mendadak bangun dan segar kembali. Jika anda berpresentasi di hadapan mahasiswa atau pelajar, biasanya ini adalah tanda ketika mereka mulai untuk berkemas-kemas 

Sebagai presenter melihat fenomena ini janganlah anda merasa bahwa presentasi anda tidak menarik dan merasa bahwa anda telah gagal. Ini adalah fenomena yang normal.Seberapapun menariknya presentasi anda, bagi audiens bisa pulang dan kembali bertemu dengan keluarga atau bersantai juga adalah aktivitas yang mereka tunggu-tunggu.


Setelah memberikan sinyal penutupan, anda bisa meringkas poin-poin presentasi yang sudah anda sampaikan sebelumnya. Mungkin saja tadi ada audiens yang kelewatan, selain itu hal ini juga akan membuat audiens lebih mudah mengingat materi yang sudah anda bawakan.

Dalam memberikan ringkasan, lakukanlah dengan singkat dan jelas. Anda tidak ingin membuat audiens bosan karena anda terlalu banyak mengulang apa yang sudah anda sampaikan. Jangan pula menambahkan poin baru lagi di bagian ini, hal itu akan membuat presentasi anda menjadi berputar-putar (dan mengecewakan audiens yang sudah bersiap-siap akan pulang).


Ini adalah bagian penutupan yang berfungsi untuk memberikan kesan yang mendalam bagi audiens. Oleh karena itu pastikan anda menutupnya dengan kuat. Latih dan hafalkan bagian ini sehingga anda bisa melakukannya dengan baik.
Beberapa teknik yang bisa anda gunakan untuk melakukan power closing adalah:
Kata-kata yang berasal dari kutipan biasanya indah dan menginspirasi sehingga menimbulkan kesan yang mendalam bagi audiens. Pastikan kutipan yang anda pilih berhubungan dengan topik yang anda bawakan dalam presentasi, bukannya semata-mata karena kata-katanya indah saja.

Contohnya adalah (setelah anda berpresentasi tentang pentingnya menentukan mimpi): “Akan saya tutup dengan kutipan dari Eleanor Roosevelt yang berkata The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams”.

Contoh lain dapat anda pelajari disini.
Cerita bisa menggugah emosi audiens dan menginspirasi mereka untuk bertindak.
Jika presentasi anda tujuannya adalah “to persuade”, maka inilah tempat anda memberikan kalimat ajakan. Bisa saja anda mengajak audiens untuk merubah cara berpikir mereka, mempertimbangkan ide anda atau bahkan meminta mereka untuk melakukan sesuatu.

Silahkan kunjungi website : www.outboundindonesia.com untuk beberapa informasi seputar outbound dan hal lainnya.